Disini kalian akan mempelajari berbagai macam pelajaran

Kimia - Dampak Negatif Zat Adiktif dan Psikotropika

Dampak Negatif Zat Adiktif dan Psikotropika. Zat Aditif dan psikotropika merupakan zat yang memiliki dampak yang sangat berbahaya. Penyalahgunaan zat aditif dan psikotoprika dapat menimbulkan berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan jasmani dan rohani, perilaku, keluarga, pekerjaan, uang, dan hukum. Pecandu narkoba lebih sering sakit daripada orang lain, karena umumnya kurang gizi. Penyakit yang umum dialami adalah radang terutama pada kulit, alat pernapasan, atau saluran kemih. Penyalahgunaan narkoba juga sering kali menyebabkan masalah kejiwaan, misalnya daya ingat lemah, kepribadian terganggu, sukar bergaul, mudah marah, gelisah, dan menjauh dari lingkungan sosial. Permasalahan kesehatan dan kejiwaan tersebut juga akan mempengaruhi keluarga, misalnya sering bertengkar, ekonomi terganggu, semangat kerja menurun, dan sebagainya. Masalah-masalah lain juga dialami masyarakat luas termasuk negara, misalnya adanya berbagai tindak kriminal yang meresahkan masyarakat.

Ditinjau dari jenis narkoba yang digunakan serta pengaruhnya terhadap kesehatan dan kejiwaan; narkoba digolongkan menjadi :
  1. Golongan Opium, pada pemakaian yang terlalu banyak menyebabkan pingsan, atau bahkan mati. Jika pecandu menghentikan pemakaian opium akan menderita penyakit penghentian, dengan tanda-tanda seperti kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
  2. Obat Penenang (termasuk alkohol), menyebabkan kerusakan hati dan lambung, otot dan syaraf, daya ingat hilang, gemetar, ketakutan yang berlebihan, dan terkadang kejang.
  3. Obat Perangsang, mengakibatkan gangguan jiwa seperti perasaan tertekan, ketakutan yang berlebihan, dan rasa curiga.
  4. Kanabis dan Obat halusinogen, menunjukkaan gangguan jiwa seperti acuh tak acuh, kebingungan, dan tertekan.
  5. Tembakau (mengandung nikotin), menyebabkan gangguan kerongkongan dan paru-paru (kanker), jantung (tekanan darah tinggi), gangguan pada janin, dan kemandulan

Rokok mengandung nikotin (1 - 4% berat dalam daun tembakau) dan dalam satu batang rokok terdapat 1,1 mg nikotin. Sebagian besar nikotin terbakar pada saat orang merokok, tetapi 1/4 sampai 1/3 nikotin masuk ke dalam paru-paru. Berarti pada saat orang merokok, setiap batangnya sekitar 0,25 mg nikotin masuk ke dalam paru-parunya. Hitunglah berapa mg nikotin menumpuk di dalam paru-parunya selama setahun, bila orang tadi setiap hari menghisap rokok sebanyak tiga batang?

Ciri-ciri Pecandu NAPZA
NAPZA tergolong zat psikoaktif yaitu zat yang terutama berpengaruh pada otak sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, pikiran, persepsi, dan kesadaran. Kelompok zat ini juga dapat menimbulkan ketagihan atau kecanduan (adiksi) dan ketergantungan bagi pemakainya. 

Yang dimaksud ketagihan (adiksi) adalah gejala untuk meminta terus-menerus untuk memakai atau menggunakan karena merasa sangat membutuhkan. Seseorang yang ketagihan ditunjukkan adanya gejala fisik dan mental, dimana tubuh akan mengadakan reaksi yang menyakitkan di antaranya sembelit, muntah-muntah, kejang-kejang, dan badan menggigil pada saat tidak memakai ataumenghentikan penggunaan zat psikoaktif.

Pada keadaan yang parah ada yang menjerit-jerit histeris, menggigit jari, dan berperilaku seperti orang gila. Keadaan ini dikenal dengan istilah sakau. Pengguna napza akan merasa kesulitan mengendalikan perilaku serta ingin mengkonsumsi dosis yang lebih besar, sampai dosis keracunan, dan bahkan sampai over dosis (melebihi takaran dosis) yang dapat menyebabkan kematian. Bagi masyarakat awam, tidak mudah mengenali pecandu narkoba, karena umumnya mereka menyembunyikannya.


Ciri-ciri umum pecandu narkoba adalah :

Kesehatan dan Emosi

1) Sering menguap padahal tidak mengantuk
2) Batuk dan pilek berkepanjangan
3) Sering pusing, otot kaku, suhu tubuh tidak normal (demam)
4) Diare, perut melilit
5) Mata sering berair dan merah
6) Sesak napas
7) Takut air
8) Mudah tersinggung
9) Mulut berbau
10) Agresif, yang ditandai dengan sering berkelahi, mabuk
11) Senang mendengarkan musik keras-keras
12) Emosi tidak stabil

Perubahan Sikap Pribadi

1) Sering menyendiri, menghindar dari pergaulan
2) Menunjukkan sikap acuh
3) Suka ingkar janji
4) Malas mengurus diri
5) Banyak menghabiskan waktu di kamar mandi
6) Jika ditanya sikapnya defensif dan penuh kebencian
7) Mudah bertindak dan bersikap kasar kepada orang lain
8) Sering berbohong
9) Terlibat tindak kejahatan (mencuri, mencopet, dan lainlain)

Cara Pencegahan dan Penyembuhan

Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan yang kompleks, yang tidak mudah penanganannya. Banyak korban penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh keluarga yang kurang harmonis, oleh 207 Bab 7 Bahan Kimia dalam Keseharian 207 karena itu pengobatan dan rehabilitasi korban narkoba harus ditekankan pada pembinaan keluarganya.

Banyak dijumpai kasus apabila terdapat anggota keluarga menjadi korban narkoba, justru dikucilkan dari keluarga. Hal ini tidak akan dapat menyembuhkan, tetapi sebaliknya. Dalam hal semacam ini hendaknya keluarga menarik simpatinya dan memberikan pengertian bahwa penggunaan narkoba akan berakibat buruk pada pemakainya. Bila akan dilakukan penyembuhan ke rumah sakit atau pusat rehabilitasi, anggota keluarganya harus memberikan pengertian kepada korban, sehingga korban secara sadar memerlukan pengobatan dan rehabilitasi. Hal ini penting agar setelah sembuh korban tidak terjerumus lagi pada penyalahgunaan narkoba.

Apabila korban adalah siswa sekolah, maka pihak sekolah (kepala sekolah dan guru) harus bertindak bijaksana. Pihak sekolah hendaknya tidak serta merta mengeluarkan siswanya yang terlibat narkoba. Hendaknya diteliti dahulu penyebabnya, kenapa siswa terlibat narkoba dan segera memberikan informasi serta berkonsultasi dengan pihak keluarga, sehingga ditemukan jalan pemecahan yang bijaksana. Korban narkoba harus diperlakukan sebagai orang sakit yang harus mendapatkan pertolongan dan bukan penjahat yang harus mendapat hukuman berat.

Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam Bidang Kesehatan

Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan hanya boleh dilakukan oleh pihak yang berwenang (dokter, psikiater, atau petugas kesehatan lain) dengan jenis dan dosis yang terkontrol. Penggunaan jenis obat ini biasanya dilakukan dalam keadaan mendesak, yaitu jika obat-obat lain tidak bisa menyembuhkan. Penggunaan obat-obatan yang tergolong NAPZA dalam bidang kesehatan antara lain adalah Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non narkotik. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi

Sumber : BSE

Share :

Facebook Twitter Google+ Lintasme

Related Post:

0 Komentar untuk "Kimia - Dampak Negatif Zat Adiktif dan Psikotropika"

Ayo berkomentar !

Back To Top