Disini kalian akan mempelajari berbagai macam pelajaran

Geologi - Rodinia, Pangagea, Laurasia, dan Gondwana

Seberapa sering kita membaca atau mendengar istilah seperti Rodinia, Pangaea, Laurasia dan Gondwana? Hanya sesekali? Kemungkinan besar memang demikian, karena sejarah geologi Indonesia, terutama di bagian
barat, lebih didominasi istilah-istilah seperti Kenozoik; Tersier dan Kuarter; Paleosen, Eosen, Oligosen, Miosen, Pliosen, Pleistosen dan Holosen. Kebetulan, umur geologi batuan-batuan yang sering kita jumpai
pada saat masih kuliah dan ketika bekerja berkisar antara 60 juta sampai sekitar 2 juta tahun yang lalu, kira-kira Paleosen =96 Pliosen, saat Gondwana sudah terpecah dan dipisahkan oleh Samudera Hindia.Sebagai selingan diskusi di milis, saya buatkan tulisan berseri (mudah-mudahan bisa 1 minggu sekali), mengenai ke empat nama beken di atas. Dalam cerita pendek kali ini, kita akan fokus pada Rodinia, superkontinen Proterozoik (Mesoproterozoik sampai Neoproterozoik) hasil gothak-gathuk lempeng tektonik yang dilakukan oleh para ahli geologi.
Saya yakin istilah “Rodinia” sudah cukup akrab dengan rekan-rekan (karena tulisan saya dong!). Rodinia adalah superkontinen tertua yang jejak geologinya masih bisa dilacak oleh para ahli geologi. Superkontinen ini jauh lebih tua daripada Pangaea, tetapi masih lebih muda daripada superkontinen Columbia (1800-1500 juta tahun) dan Vaalbara
(3600 juta tahun). Walaupun lebih muda, Rodinia dipercayai bukan hanya sebuah hipotesis lagi, tetapi betul-betul pernah ada.
Nama Rodinia sendiri dipopulerkan oleh Dalziel (1991), Moores (1991) dan Hoffman (1991). Rodinia adalah kata dalam bahasa Rusia yang berarti “motherland” (tanah ibu/leluhur). Konon, Rodinia mulai terbentuk sekitar 1400 juta tahun yang lalu (Ma), pada saat 3 sampai 4 kontinen mulai menyatu. Konon lagi, pada sekitar 1000 Ma si Rodinia ini sudah jelas terkonsolidasi banget, yang ditunjukkan oleh pembentukan sebuah rangkaian pegunungan. Para ahli menyebut proses pembentukan rangkaian pegunungan itu dengan nama Grenville Orogeny.
Istilah Grenville Orogeny diambil dari sebuah komplek batuan metamorf terdeformasi yang ditemukan di kota Grenville, Quebec, Canada. Grenville Province, demikian nama geologi komplek batuan metamorf itu,
tersebar memanjang sampai ke wilayah Texas sekarang. Batuan Grenville Province didominasi oleh Gneiss dan dipercaya juga berada di Brazil bagian barat, menjadi bagian dari kraton Amazonia (Tohver et al.,
2002), tapi diberi nama lain oleh para ahli geologi, Formasi Nova Floresta.
Rekonstruksi para ahli geologi yang penuh dengan imajinasi, seperti
Torsvik (2003) menunjukkan bahwa kraton Amerika Utara bernama
Laurentia berada di posisi tengah menyusun superkontinen Proterozoik
Rodinia. Laurentia dipercaya sebagai pusat superkontinen Rodinia,
sedangkan disebelah barat laut Laurentia ada kelompok benua Australia,
Antartika dan India. Di sebelah barat daya Laurentia ada blok Kongo
dan Kalahari, sedangkan di sebelah tenggaranya ada blok Amazonia dan
Afrika Barat. Di sebelah timur ada blok Baltika dan terakhir di
sebelah timur laut ada blok Siberia dan Cina Utara. Posisi dan bentuk
superkontinen Rodinia yang barusan dideskripsikan ditengarai ada pada
sekitar 750 Ma.
Konon untuk kesekian kalinya, sekitar 700 Ma Rodinia mulai terpecah
menjadi beberapa blok superkontinen yang lebih kecil (Rogers, 1996).
Perlahan-lahan Australia-Antartika Timur memisahkan diri dari bagian
barat Laurentia, lalu blok-blok lain menyusul, sampai sekitar 600-550
Ma, blok Baltika dan Amazonia ikutan cabut. Proses pemisahan Rodinia
ini berlangsung selama ratusan juta tahun dan menghasilkan 3 blok
utama, yaitu Gondwana Barat, Gondwana Timur dan Laurasia. Gondwana
Barat meliputi bagian timur Amerika Utara, Atlantik dan Afrika Barat,
sedangkan Gondwana Timur mencakup bagian tenggara Afrika, Madagaskar,
India, Sri Lanka, Australia dan Antartika. Kedua Gondwana dipisahkan
oleh laut yang sekarang sudah tertutup dan menjadi lokasi East African
Orogen, yang memanjang dari Arab sampai ke Mozambique.
Gondwana Barat dan Gondwana Timur kemudian menyatu kembali pada
sekitar 540 Ma, ketika proses pembentukan rangkaian pegunungan East
African (Pan-African Orogeny) terjadi. Rangkaian pegunungan Afrika
Timur ini memanjang dari Arab Saudi ke Yaman sampai Mozambique.
Penggabungan Gondwana Barat dan Timur ditengarai berlangsung selama
Era Paleozoik, selama sekitar 250 juta tahun, sampai saat pembentukan
superkontinen Pangaea sekitar 300 Ma, dimana Gondwana Barat, Gondwana
Timur dan Laurasia menyatu kembali.
Jadi, jika tanah kering pada Era Mesoproterozoik dan Neoproterozoik
diberi nama Rodinia, apakah nama yang diberikan untuk laut pada saat
itu? McMenamin (1998) menuliskan bahwa ia dan rekannya telah
menggunakan nama Mirovia untuk menyebut samudera yang mengelilingi
Rodinia. Mirovia berasal dari kata Mirovoi, bahasa Rusia, yang berarti
“global”. Sebuah lautan maha luas yang mengelilingi sebuah
superkontinen.
Selanjutnya, tentang Pangaea……., utang dulu.

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Geologi - Rodinia, Pangagea, Laurasia, dan Gondwana"

Ayo berkomentar !

Back To Top